Para gamers pasti sudah tidak asing dengan yang namanya komunitas. Saat pertama kali bergabung tentu akan sangat menyenangkan terlebih jika mendapatkan teman yang satu frekuensi. Adapun komunitas di Indonesia pernah beberapa kali membawa dampak positif bagi anggotanya, bahkan tidak jarang dari mereka yang menemukan pasangan hidup dari komunitas.
Namun, beberapa waktu belakangan ini banyak komunitas yang memberikan pengaruh negatif karena anggotanya berisikan orang yang toxic. Pengaruh buruk ini tentu akan memberikan efek yang tidak baik bagi kehidupan sehari-hari. Lalu apa saja kebiasaan jelek yang sering dilakukan gamer masa kini? Oleh karena itu, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi:
Inilah Kebiasaan Buruk yang Sebaiknya Dihindari Gamer Saat Ini
1. Thrower
Kamu pasti tidak asing dengan model permainan yang kompetitif multiplayer seperti Overwatch, Paladins, Dota 2 atau Rainbow Six Siege. Saat memilih pemain kamu pasti sering kali memilih hero acak, namun tanpa sadar ada rekan setim yang tidak mau bermain karena masalah sepele. Salah satunya class atau hero kebanggaannya dipakai orang lain, nah itulah yang disebut Thrower
Jika dilihat lebih lanjut, thrower merupakan sifat kekanak-kanakan yang sebenarnya tidak perlu. Selama saya bermain game kompetitif, thrower merupakan sifat yang sangat sulit diatasi karena sudah berurusan dengan mood seseorang. Akan lebih repot jika harus membujuk pemain tersebut agar bisa bergabung dalam arena permainan.
Baca Juga: 7 Tips Ampuh Mengatasi Gamers yang Toxic
Padahal tujuan bermain game multiplayer adalah meraih kemenangan dengan bermain secara kompetitif. Namun karena kamu terlalu fokus dengan satu class hingga menyalahkan pemain lain karena memilih hero atau class favorit. Kalau dijelaskan lebih lanjut yang harus disalahkan adalah kamu karena alasan tidak salah hanya perkara kecil.
Oleh karena itu, sebaiknya jauhi komunitas yang di dalamnya berisi orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk seperti thrower ini. Sebab, besar kemungkinan kamu akan memiliki sifat yang mirip karena sering bergaul dengan mereka atau justru menjadi pihak yang selalu mengalah. Alih-alih bermain kamu justru mengasuh teman satu tim.
2. Toxic
Salah satu kebiasaan yang paling buruk dan wajib dihindari oleh gamers sekarang adalah Toxic. Pribadi yang toxic dapat memberikan pengaruh yang negatif bahkan bisa berpengaruh pada kehidupan nyata. sebenarnya masalah toxic ini sudah ada sejak dulu, namun seiring berjalannya waktu makin banyak anggota baru dan anak kecil mengenal video game yang bersifat demikian.
Baca Juga: 10 Game Online dengan Pemain Toxic Terbanyak!
Bagi yang masih bingung, pribadi toxic merupakan sifat yang muncul pada diri seseorang dan memiliki ego yang tinggi bahkan mendekati egois. Mereka juga tidak ragu mengeluarkan umpatan kepada orang lain serta memiliki kepribadian yang sombong bahkan bisa memarahi orang lain di depan umum.
Sementara untuk seseorang yang memiliki sifat dalam komunitas biasanya melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas lewat chat atau voice chat. Padahal jika dilihat di lapangan permainan justru ialah yang menjadi beban tim tersebut karena tidak pandai memainkan hero atau class yang dipilihnya.
Kehadiran pemain yang toxic ini membuat permainan satu tim menjadi tidak kondusif. Selain itu, ia akan memberikan pengaruh yang buruk dalam komunitas apalagi jika muncul pertengkaran karena kemungkinan besar ia menjadi provokator.
Pemain dengan kepribadian toxic baik dalam tim maupun komunitas justru memberikan tekanan kepada anggota lainnya. Sebab mereka hanya memberikan gertakan lewat omongan saja namun tidak memberikan kontribusi dalam tim. Bisa dikatakan mereka ini bak tong kosong nyaring bunyinya.
Jadi, alih-alih semangat bermain, kamu justru terbebani dan tidak bisa menikmati momen-momen seru dalam bermain. Sebaiknya jauhi atau hiraukan rekan tim yang memiliki kebiasaan buruk ini karena akan membuang-buang waktu berhargamu.
3. Fanboy

Kebiasaan buruk yang harus dihindari oleh gamer sekarang adalah sifat Fanboy. Bisa dikatakan bahwa sifat ini tidak jauh beda dengan toxic jika disederhanakan ia bahkan 11 12 dengan toxic. Mengapa demikian? Seburuk apa kepribadian fanboy ini hingga memiliki kemiripan yang tidak jauh dengan toxic.
Singkatnya fanboy ini merupakan fans garis keras yang memuliakan suatu produk bahkan akan membelanya hingga titik darah penghabisan. Dengan kata lain, seorang fanboy telah dibutakan oleh produk dan menganggap produk tersebut adalah ciptaan paling sempurna di muka bumi. Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa mereka hampir sama dengan toxic karena tidak mau kalah.
Baca Juga: Hati-Hati! Ternyata Ini 5 Penyebab akun PUBG di Banned
Selain argumennya yang tidak bisa dikalahkan, kepribadian yang hampir sama dengan toxic ini juga tidak segan mengolok-ngolok seseorang yang mereka rasa akan mengganggu dan dibenci. Apalagi jika ada individu atau kelompok baik secara sengaja maupun tidak menyinggung produk kebanggaan secara negatif, mereka juga tidak segan mengeluarkan ujaran kebencian.
Bahkan karena buruknya sifat ini sampai ada anatomi tubuh seorang fanboy karena kebiasaan ini terkadang sulit dipahami dengan pikiran rasional. Menariknya anatomi tubuh tersebut cukup detail dengan penjelasan yang mudah dicerna mengenai sifat mereka yang sangat memuja produk atau game tertentu.
4. Elitist
Terakhir yaitu kebiasaan Elitist atau juga dikenal dengan video game elitist. Sebenarnya kebiasaan buruk ini tidak jauh berbeda dengan toxic maupun fanboy karena sama-sama merugikan bahkan membuat orang lain tidak nyaman. Sifat ini juga sering ditemukan dan kadang membuat siapapun muak karena ulahnya yang sangat suka membanggakan diri alias sombong.
Elitist ini merupakan kondisi dimana seseorang percaya bahwa dia adalah yang terbaik dibanding dengan orang lain bahkan cenderung merendahkan orang lain. Selain merasa dirinya yang lebih baik, mereka juga percaya bahwa game, platform bahkan skill yang dimiliki berada diatas rata-rata sehingga menganggap orang lain berada di level bawah.
Mereka yang memiliki kepribadian elitist merasa tahu segalanya bahkan mereka berpikir tahu bagaimana sebuah game bekerja dengan baik. Namun, tidak sedikit dari mereka yang berbicara acak dengan mengkritik seseorang dengan omong kosong belaka. Sebab bagi mereka sangat penting untuk meninggikan ego dan membanggakan diri.
Dan yang paling menyebalkan adalah, kebanyakan pribadi elitist ini tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Mereka merasa sudah berusaha keras hingga tidak membutuhkan pendapat orang lain. Dan perbedaan itulah yang membuat mereka merasa berada di level yang lebih tinggi dari orang lain.
Bisa dikatakan bahwa elitist ini adalah versi lain dari toxic dan fanboy yang memuja suatu produk atau keahlian namun lebih menonjolkannya dengan kesombongan. Jika diibaratkan penginapan, mereka yang memiliki sifat elitist ini merasa hotel bintang 5 yang dilengkapi dengan fasilitas mewah. Sedangkan pemain lain adalah losmen yang skill dan produknya tidak sebagus miliknya.
Itulah ulasan mengenai kebiasaan buruk gamers yang patut dihindari. Meskipun bergabung komunitas game adalah tujuan yang baik, tidak ada salahnya untuk menghindari teman yang memberikan dampak negatif. Untuk informasi seputar game maupun anime, pastikan kamu mengikuti akun sosial media VazGaming agar tidak ketinggalan berita terbaru.